Rabu, 15 Januari 2020

CERITA SINGLE FIN JOGJA

AWALNYA
=========



Hasil liburan tahun baru di Bali selama seminggu lebih membuahkan sebuah oleh-oleh yang istimewa. Sebuah papan selancar ukuran 9.2 single fin classic style mendarat di kota pelajar jogjakarta. pertama kali papan selancar kebanggan bung Tigo Priyono ini tiba di kota wates sebelum dikirim ke kediaman beliau di padepokan single fin Brosot. Yang punya papan selancar sempat  sedikit cemas (bukan celana masuk slempetan silit ya ) tapi  lebih tepatnya resah, "kenapa papan selancar impianya  kok tidak kunjung diantar" padahal cuma dekat jaraknya dari padepkan single finnya.

menikmati Birdi (bir dingin) di spot Uluwatu


Bung Tigo sempat mencicipi ombak di Padang-padang, meskipun ombak lagi kurang bagus dan angin kencang, tapi sempat dapat 2 ombak panjang sampai ketepi (ucap beliau)


Dan Wallaaaa.......setelah hujan deras, malam petang dan matahari terbit lagi, akhirnya papan selancar seukuran kapal tongkang vietkong itu tiba. Tapi sang empunya yang punya barang malah sedang tidak ada saat itu, saat-saat terpenting dari sebuah moment sakral yang akan membekas dalam ingatan sampai akhir hayat nanti. Akan tetapi tak perlu khawatir, sang istri setia dari bung tigo telah berhasil mengabadikan moment yang berharga ini.


Mas Edwin, menjadi saksi sejarah kedatangan kapal tongkang vietkong di Brosot


 KABAR SEDIH
=============


Ada kerusakan pada papan selancar yang diterima,. ada rumor ini rusak saat proses pengirimanya.

KABAR BAHAGIA
===============


Akhirnya papan selancar dibawa ke teman surfer yang mempunyai skill mumpuni dalam repair ding, patah atau jenis-jenis kerusakan lainya. hanya dia dan satu-satunya yang terbaik di kota Jogja ini.
Kabar baiknya  papan sudah dalam proses pengerjaan dan akan siap untuk ombak minggu depan nanti.   -  bersambung -

-HSJ 2020-
sumber pic : instagram @amirasoehardjo