Jumat, 28 Maret 2025

OMBAK MENGANTI AKHIR FEBRUARI

     Akhir ferbruari 2025 akhirnya kita berangkat surf trip ke pantai Menganti. meskipun sempat merubah jadwal karena kesibukan sang driver ada acara mendadak, saudara dari Surabaya datang. Musim hujan bulan itu menjadikan momentum kita semakin berkesan dan ikokink. saat itu swell lumayan tinggi untuk kita, tapi karena sudah mau menjelang puasa romadhon, kita nekat berangkat.

     kita berangkat siang dengan harapan sore nanti masih bisa merasakan ombak. Dan ternyata benar, saat tiba disana kita ketemu lokal surfer dan adan surfer dari Batukaras yang datang karena di Batukaras oenuh dengan surfer-surfer yang datag dari Jepang dan Korea. Sore itu kita surfing bareng dan berbagi ombak bersama sampai sunset habis.

pic: bersama surfer lokal dan batukaras di point reefbreak pantai menganti

     Menjelang malam kita persiapan untuk membuka tenda dan perapian, mencari sampah-sampah kayu kering yang hanyut terbawa ombak, daun kelapa kering, serabut kelapa dan batok kelapa, serta dedaunan jenis ranting dan dedaunan kering yang ada disekitar pantai. Makan malam dengan menu sederhana yang kita bawa dari rumah.

     Semalam kita diterjang hujan lebat dan angin kencang saat istirahat, bahkan sisa-sisa badai kecil itu masih terasa di pagi ini. Dengan cuaca mendung dan gloomy kita makan sarden merek Gaga, ini kita beli karena harga diskon dan isinya banyak. Setelah istirahat bebrapa saat, kita persiapan ambil papan selancar dan cek perlengkapan. Papan surfing yellow banana harus dikasih sedikit sentuhan sebelum masuk ke air. ujungnya papan ding (retak berlubang) karena wipeout ombak sore kemarin. Terpaksa harus kita akali dulu dengan menambal sementara memakai Wax. Dibawah ini adalah gambar kita berselancar di hari kedua. Suasananya sepi tidak seperti sore kemarin. Hanya kita berdua yang ada di air, dan kita pesta bergantian mengendarai ombaknya.


ditulis oleh : @dany_pesisir


Kamis, 13 Maret 2025

SURFING SENDIRI DI WEDIOMBO

Sambil menunggu air agak surut saya ngobrol dulu bersama teman-teman di tepi pantai berpasir putih yang penuh rindang pohon waru, cemara udang dan beberapa pohon kelapa yang menjadi icon pantai ini. Suasana pantai lagi sepi, terlihat ada seorang perempuan muda yang habis surf lessson dan saya telat untuk melihatnya. Untung ada mas Faisal, teman baru kenalan di internet yang mengabadikan peristiwa tersebut dan membagikan ke saya.
Bersama Fasial dari Solo, kita pertamakali bertemu

Saya mendatangi tim SAR yang sedang bertugas, bertanya untuk sewa papan surfing saja tanpa instruktur. pertama beliau minta delapan puluh  ribu untuk sewa papanya, akhirnya saya tawar dan dapat lima puluh ribu rupiah.

Gudang penyimpanan papan selancar pantai Wediombo

kebetulan ada dua teman Pras dan Heri yang ikut menemani dan membantu mengambil foto dan video saat surfing
Pras (depan) : gitaris dan desainer bertalenta yang tidak mau di publish wajahnya di platform medsos. Heri (belakang) jalanya pelan karena berat membawa perut.



Saat itu sepi tidak ada yang surfing dan kondisi ombak sedang kecil. Benar-benar pesta dan menikmati ombak sendiri dengan papan softop ukuran 9.2 yang besar dan berat.


 Dipantai Wediombo ini kita bisa mengakses internet secara gratis 24 jam dan bisa mengakses kamera cctv yang langsung menyorot ke laut sehingga memudahkan kita untuk cek ombak sebelum surfing. Jaringan CCTV lumayan kencang dan bisa di akses dari aplikasi "jogja istimewa" di play store, atau bisa juga langsung melalui youtube dengan mengetikan "CCTV LIVE WEDIOMBO". 
Pantai ini semakin kesini semakin ramai pengunjung dari beberapa daerah yang ingin sekedar mencoba belajar merasakan sensasinya surfing atau juga surfer yang sungguh-sungguh pingin berselancar. Bahkan semakin banyak juga orang bule yang belajar surf lesson disini. Tarif surf lesson disini sangat terjangkau dan mendapatkan pelayanan yang istimewa. Sudah mendapatkan photo, air mineral dan didampingi instruktur sehingga aman dan nyaman untuk belajar dan bersenang-senang.



Admin: 13 Maret 2025